Fantastis! di Beberapa Kabupaten di Sumut Suara Jokowi-JK Mencapai 90%


Dalam Pilpres 2014 Sumatera Utara menarik untuk diamati, karena ini adalah provinsi terbesar di luar Jawa dengan jumlah pemilih dalam DPT sebanyak 9.902.879 orang.

Setelah sebelumnya menurut Tim Sukses Prabowo-Hatta bahwa mereka memenangkan Pilpres 2014 di Sumatera Utara, hasil rekapitulasi beberapa relawan menunjukkan hasil sebaliknya. Begitu pula hasil quick count dari beberapa lembaga survei yang relatif tepercaya, termasuk RRI.

Meskipun real count para relawan bukan hasil resmi, namun jika data yang ada sebagian besar mencerminkan perolehan suara menurut C1 (masih ada yang salah entry dan ada sedikit lagi yang belum masuk), maka analisis hasil real count tersebut bisa digunakan sebagai indikator.

Ada dua situs real count relawan yang saya ikuti yaitu http://www.kawalpemilu.org/#0 dan membandingkan hasilnya dengan http://kawal-suara.appspot.com/. Karena situs yang disebut pertama telah menghitung jauh lebih banyak dari situs kedua, saya menggunakan angka-angka pada situs pertama dalam analisis ini. Pada saat tulisan ini dibuat, untuk Sumatera Utara telah tersedia data C1 sebanyak 26.456 dari total 27.324 TPS, dan dari data C1 yang tersedia tersebut telah di-entry sebanyak 85,29 % atau 22.566 TPS.

Di beberapa kabupaten Nias Utara, Nias Barat, Gunung Sitoli, Tapanuli Utara,  Nias, Karo, Dairi, Toba Samosir, Nias Selatan, Humbang Hasundutan dan Samosir  pasangan Jokowi-JK memenangi Pilpres 2014 dengan perolehan lebih dari 80%. Lebih fantastisnya lagi, di  Samosir, Humbang Hasundutan, Nias Selatan, Toba Samosir dan Tapanuli Utara mencapai lebih dari 90%.

Perolehan persentase suara terbaik bagi Prabowo Hatta adalah di Provinsi Sumatera Utara adalah di Kota Padang Sidempuan, Padang Lawas dan Mandailing Natal dimana suaranya melebih 70%.

Kota Medan dimenangi oleh Prabowo-Hatta dengan selisih suara sekitar 50 ribu. Selisih suara kemenangan di kota yang jadi ikon Sumatera Utara ini kurang lebih sama dengan kemenangan Jokowi-JK di sebuah kabupaten di provinsi ini bernama Humbang Hasundutan yang mungkin tak pernah dikenal sebagian besar orang.

Menarik sekali mengamati bahwa perolehan suara di atas 90% sejauh yang saya bisa saya periksa secara random di pusat kekuatan Prabowo-Hatta (Jawa Barat dan Sumatera Barat) maupun Jokowi-JK (Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan) adalah hal yang langka. Hanya di daerah yang saya sebut sebelumnya ada perolehan suara yang begitu telak pada level kabupaten/kota. Kota Surakarta yang jadi basis Jokowi-JK saja tak bisa sebaik Kabupaten Samosir, Humbang Hasundutan, Toba Samosir dan Tapanuli Utara yang bisa mencapai lebih 90% suara untuk Jokowi-JK. (Data 15 Juli 2014 Pukul 12:14)

Ada apa gerangan ?

Semua kabupaten yang dimenangkan dengan angka di atas 90% tersebut adalah kabupaten yang sebelumnya tergabung dalam Kabupaten Tapanuli Utara. Secara demografi ini adalah wilayah asal suku Batak Toba. Pertanyaan yang menggelitik : Mengapa mereka begitu “nge-fans” pada Jokowi-JK?

Mengingat salah seorang tim sukses Jokowi-JK adalah Luhut Panjaitan berasal dari wilayah tersebut, saya menduga ini ada kaitannya dengan keberhasilannya merebut suara di tanah kelahirannya. Namun, Luhut Panjaitan bukanlah satu-satunya orang dari wilayah tersebut yang terlibat dalam Pilpres.

Telaknya kemenangan Jokowi-JK di daerah ini membuat saya memeriksa apakah Partai Gerindra yang mengusung Prabowo-Hatta tidak mengakomodasi putra daerah sehingga tak dilirik oleh para pemilih di sini. Cukup mengejutkan ternyata di jajaran pengurus Partai Gerindra ada sangat banyak orang-orang yang dari namanya bisa diduga berkampung halaman di Tapanuli.

Murphy Hutagalung dan Rudolf M. Pardede tercatat sebagai anggota Dewan Pembina, sementara Mayjen TNI (Purn) Mahidin Simbolon, Brigjen Pol (Purn) Joseph Sitompul, Kol TNI (Purn) Sahala Silalahi, Drs. Binsar Sitohang MBA di jajaran Dewan Penasehat.

Di Dewan Pimpinan Pusat terdapat nama-nama seperti Ny. Kelly Hutagalung, Hisar Tambunan, Nn. Armita Hutagalung, Ny. Minarni Panggabean, dr. Batara Sirait, Sp.OG, Ari M.H. Hutagalung, Sabam Rajagukguk, Benny Gusman Sinaga ST, Drs. Agustinus Silalahi, Jefry M. Simamora, Ir. Jefri H.N. Hutapea, Berlian Rumapea SH, Ny. Grace Rosalyn Hutapea, dan Amos P.H. Hutabarat.

Mencoba memeriksa hasil entry di situs yang saya gunakan sebagai acuan, saya bandingkan beberapa sampel C1 dengan angka yang digunakan dalam perhitungan, saya tak melihat keanehan yang mencolok (mungkin karena tidak banyak memeriksa) di kabupaten-kabupaten dengan perolehan suara lebih dari 90% untuk Jokowi-JK tersebut.

Satu yang mendapat perhatian saya adalah data di sebuah TPS, satu-satunya yang saya temukan dimana Jokowi-JK menang mutlak ( 80 suara dari 108 nama di DPT ) yaitu di Desa Hutajulu Parbalik, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Form C1 ini tidak ditandatangani oleh saksi dari calon no 1.

Kita masih menunggu rekapitulasi data dari KPU. Namun, angka-angka fantastis di Tapanuli ini menjadi catatan yang menarik.

 

Oleh : Lars Purba

Sumber : http://Kompasiana.com

Leave a comment